Retaining Wall
Retaining Wall atau Diniding Penahan Tanah adalah Struktur bangunan yang di buat untuk menahan pergerakan tanah agar tidak terjadi perpindahan. Pekerjaan Retaining Wall biasanya di buat pada area tanah yang memeiliki level/elevasi yang berbeda tinggi. retaining Wall akan mudah kita jumpai di area taman, pembuatan kolam renang, juga pada bangunan gedung bertingkat yang fungsinya untuk menahan tanah baru/tanah urug.
Dari segi material, pembuatan Retaining Wall sendiri bisa menggunakan beton bertulang, batu kali, paving block bahkan menggunakan pasangan batu bata dengan memperhitungkan beban yang di tahannya, semakin besar volume tanah yang di tahan maka bahan/material yang di gunakan pun bahan yang memiliki kekuatan dan daya tahan yang bagus.
Untuk Pekerjaan pembuatan retaining wall Beton bertulang dimulai dengan melakukan pemasangan tulangan - tulangan yang diperlukan. Tulangan yang dipergunakan adalah tulangan konvensional yang dipasang ditempat satu persatu. Setelah pemasangan tulangan selesai, maka dilanjutkan dengan pemasangan bekisting shear wall dan pengecoran beton. Pengecoran dilakukan secara bertahap, tidak dilakukan dari basement sampai permukaan tanah sekaligus, tetapi dilakukan per lantai. Pengecoran untuk satu bagian dilakukan sekaligus dengan menggunakan Pouring Bucket dan Tower Crane. Setelah beton dituangkan lalu diadakan pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator. Bekisting kemudian dibuka paling cepat setelah 2 hari (semakin lama maka beton yang dihasilkan akan semakin kuat). Saat ini tidak sedikit orang menjadikan dinding penahan tanah sebagai daya tarik dengan memberikan nilai estetika dengan mengaplikasikan batu alam sebagai bahan finishingnya.
Beberapa jenis dinding penahan
Retaining Wall atau Diniding Penahan Tanah adalah Struktur bangunan yang di buat untuk menahan pergerakan tanah agar tidak terjadi perpindahan. Pekerjaan Retaining Wall biasanya di buat pada area tanah yang memeiliki level/elevasi yang berbeda tinggi. retaining Wall akan mudah kita jumpai di area taman, pembuatan kolam renang, juga pada bangunan gedung bertingkat yang fungsinya untuk menahan tanah baru/tanah urug.
Dari segi material, pembuatan Retaining Wall sendiri bisa menggunakan beton bertulang, batu kali, paving block bahkan menggunakan pasangan batu bata dengan memperhitungkan beban yang di tahannya, semakin besar volume tanah yang di tahan maka bahan/material yang di gunakan pun bahan yang memiliki kekuatan dan daya tahan yang bagus.
Untuk Pekerjaan pembuatan retaining wall Beton bertulang dimulai dengan melakukan pemasangan tulangan - tulangan yang diperlukan. Tulangan yang dipergunakan adalah tulangan konvensional yang dipasang ditempat satu persatu. Setelah pemasangan tulangan selesai, maka dilanjutkan dengan pemasangan bekisting shear wall dan pengecoran beton. Pengecoran dilakukan secara bertahap, tidak dilakukan dari basement sampai permukaan tanah sekaligus, tetapi dilakukan per lantai. Pengecoran untuk satu bagian dilakukan sekaligus dengan menggunakan Pouring Bucket dan Tower Crane. Setelah beton dituangkan lalu diadakan pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator. Bekisting kemudian dibuka paling cepat setelah 2 hari (semakin lama maka beton yang dihasilkan akan semakin kuat). Saat ini tidak sedikit orang menjadikan dinding penahan tanah sebagai daya tarik dengan memberikan nilai estetika dengan mengaplikasikan batu alam sebagai bahan finishingnya.
Beberapa jenis dinding penahan
- Gravity wall