Pembagian Struktur Bangunan
Secara garis
besar struktur bangunan dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Struktur atas (upper structure), adalah bagian struktur yang
berkaitan langsung dengan fungsi bangunan (berhubungan langsung dengan ruang
aktifitas pengguna). sehingga dapat di simpulkan bahwa pekerjaan upperstructure
lebih menekankan pada sistem dan siklus tugas yang tipikal dan dilakukan pada
suatu ketinggian dan bisa diartikan sebagai perkrjaan struktur yang dapat
terlihat., sedangkan
2. Struktur bawah (sub
structure), adalah
bagian struktur yang berfungsi mendukung / menyangga struktur atas dan
menghubungkan antara keseluruhan bangunan dengan tapak. Biasanya pekerjaan
substructure, dimulai dengan pile cap, tie beam atau pengikat pile cap dan pondasi pelat stempat, retainingwall (dinding penahan tanah) kemudian pelat lantai.
Berdasarkan
bahan penyusun strukturnya :
1. Struktur
beton bertulang
2. Struktur
baja
3. Struktur
kayu
4. Struktur
gabungan
Berdasarkan
jumlah lantai, bangunan gedung dibedakan menjadi :
1. Bangunan
tidak bertingkat (satu lantai/single story)
2. Bangunan
bertingkat (banyak lantai/multy story)
Bagian-bagian
bangunan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Elemen Struktural, adalah bagian bangunan yang menjadikan struktur tetap kokoh dan stabil
dalam mendukung beban. Terganggunya fungsi salah satu elemen dapat mempengaruhi
perilaku struktur secara keseluruhan. Termasuk elemen struktural adalah kolom,
balok, pondasi, rangka atap dan dinding geser.
2. Elemen non struktural, adalah bagian bangunan yang tidak terkait secara
langsung dengan kekuatan struktur bangunan dan menjadi beban bagi elemen
struktural. Biasanya elemen non struktural mengalami kerusakan yang lebih awal
dan mengalami perbaikan/pengantian. Termasuk elemen non struktural adalah
lantai, dinding, penutup atap, dan tangga.
Terkadang
suatu elemen bisa termasuk struktural atau non struktural tergantung dalam
perencanaan struktur bangunannya. Contohnya adalah lantai atau kolom praktis.
Pembebanan pada bangunan
Beban-beban yang
harus diperhitungkan dalam suatu struktur bangunan gedung adalah
1. Beban mati
(berat bagian-bagian bangunan). Beban ini otomatis ada dalam setiap struktur
dan arahnya sesuai dengan gravitasi. Keberadaan beban ini adalah tetap selama
bangunan tersebut ada.
2. Beban hidup.
Beban ini muncul karena pemanfaatan struktur bangunan susai dengan fungsinya.
contoh beban hidup adalah beban orang, mesin-mesin dan barang lainnya.
3. Beban
sementara. Disebut beban sementara karena keberadaanya tidak menerus dan tidak
dapat diprediksi waktu kehadirannya. Termasuk beban sementara adalah beban
angin dan beban gempa.
Beban-beban
yang harus didukung oleh struktur bangunan memiliki arah yang bervariasi.
1. Arah
gravitasi. Beban mati dan beban hidup biasanya akan memiliki arah sesuai dengan
gravitasi.
2. Arah
menyudut. Beban dengan arah yang menyudut biasanya ditimbulkan oleh beban angin
pada rangka atap.
3. Arah
horisontal. Beban angin dapat juga mempunyai arah horisontal yaitu mengenai
bagian dinding bangunan. Selain gaya angin, gaya gempa juga membebani struktur
bangunan dalam arah horisontal.
Beban angin
dan beban hidup di atap didukung oleh struktur rangka atap. Beban dari struktur
rangka atap diterima oleh struktur rangka bangunan. Beban dari lantai
diterima oleh plat lantai, diteruskan oleh balok-balok dan kemudian dilimpahkan
kepada struktur rangka dengan sistem struktur tertentu.
Dengan
mekanisme tertentu pula beban dari rangka struktur atas diteruskan ke sub
structure / pondasi. Beban pondasi dipikul oleh tanah tempat bangunan
berdiri. Tanah harus cukup kuat memikul beban, yaitu tegangan ijin tanah yang
ada tidak sampai terlampaui karena adanya beban dari pondasi.
lanjutkan.. (y)
BalasHapushaha siap siap , sering mampir ya bro..
BalasHapuskeren keren. .
BalasHapus