Pages

Selasa, 25 Februari 2014

Retaining Wall

Retaining Wall 

 Retaining Wall atau Diniding Penahan Tanah adalah Struktur bangunan yang di buat untuk menahan pergerakan tanah agar tidak terjadi perpindahan. Pekerjaan Retaining Wall biasanya di buat pada area tanah yang memeiliki level/elevasi yang berbeda tinggi. retaining Wall akan mudah kita jumpai di area taman,  pembuatan kolam renang, juga pada bangunan gedung bertingkat yang fungsinya untuk menahan tanah baru/tanah urug.
Dari segi material, pembuatan Retaining Wall sendiri bisa menggunakan beton bertulang, batu kali, paving block bahkan menggunakan pasangan batu bata dengan memperhitungkan beban yang di tahannya, semakin besar volume tanah yang di tahan maka  bahan/material yang di gunakan pun bahan yang memiliki kekuatan dan daya tahan yang bagus.
Untuk Pekerjaan pembuatan retaining wall Beton bertulang dimulai dengan melakukan pemasangan tulangan - tulangan yang diperlukan. Tulangan yang dipergunakan adalah tulangan konvensional yang dipasang ditempat satu persatu. Setelah pemasangan tulangan selesai, maka dilanjutkan dengan pemasangan bekisting shear wall dan pengecoran beton. Pengecoran dilakukan secara bertahap, tidak dilakukan dari basement sampai permukaan tanah sekaligus, tetapi dilakukan per lantai. Pengecoran untuk satu bagian dilakukan sekaligus dengan menggunakan Pouring Bucket dan Tower Crane. Setelah beton dituangkan lalu diadakan pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator. Bekisting kemudian dibuka paling cepat setelah 2 hari (semakin lama maka beton yang dihasilkan akan semakin kuat). Saat ini tidak sedikit orang menjadikan dinding penahan tanah sebagai daya tarik dengan memberikan nilai estetika dengan mengaplikasikan batu alam sebagai bahan  finishingnya.
Beberapa jenis dinding penahan
  •   Gravity wall
biasanya terbuat daribeton dan bergantung pada berat untuk stabilitas. Massa struktur harus cukup untuk mengembangkan perlawanan gesekan untuk geser, dan dasar atau pijakan dari struktur harus cukup lebar untuk mengembangkan momen yang cukup untuk melawan menjungkirbalikkan kekuatan tanah

Jumat, 21 Februari 2014

Pembagian Struktur Bangunan



Pembagian Struktur Bangunan
Secara garis besar struktur bangunan dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
       

1. Struktur atas (upper structure), adalah bagian struktur yang berkaitan langsung dengan fungsi bangunan (berhubungan langsung dengan ruang aktifitas pengguna). sehingga dapat di simpulkan bahwa pekerjaan upperstructure lebih menekankan pada sistem dan siklus tugas yang tipikal dan dilakukan pada suatu ketinggian dan bisa diartikan sebagai perkrjaan struktur yang dapat terlihat., sedangkan
 

2. Struktur bawah (sub structure), adalah bagian struktur yang berfungsi mendukung / menyangga struktur atas dan menghubungkan antara keseluruhan bangunan dengan tapak. Biasanya pekerjaan substructure, dimulai dengan pile cap, tie beam atau pengikat  pile cap dan pondasi pelat stempat, retainingwall (dinding penahan tanah) kemudian pelat lantai.

Sabtu, 08 Februari 2014

Perbeaan Sloof dan Tie Beam

Terkadang kita bingung, Apa sih bedanya Sloof dengan Tie Beam ???,dalam dunia Kontruksi kita pasti akan menemukan istilah upper structure (Struktur bagian atas) dan Sub Structure (Struktur bagian bawah). dimana kontruksi Sloof dan Tie Beam termasuk kedalam pekerjaan Sub Structur. disini saya akan sedikit menjelaskan mengenai Kontruksi Sloof dan Tie Beam berikut dengan Fungsinya.

A .Sloof

Sloof adalah sebuah struktur balok (beton bertulang) yang terletak persis diatas pondasi batu kali yang diletakan secara horizontal sepanjang pasangan pondasi itu sendiri.
Sloof biasanya terbuat dari konstruksi beton bertulang. Namun berdasarkan konstruksinya ada beberapa macam sloof, antara lain :
  1. Konstruksi Sloof dari Kayu. Pada konstruksi rumah panggung dengan pondasi tiang kayu (misalnya di atas pondasi setempat), sloof dapat dibentuk sebagai balok pengapit. Jika sloof dari kayu terletak di atas pondasi lajur dari batu atau beton, maka dipilih balok tunggal.
  2. Konstruksi Sloof dari Batu Bata. Rolag dibuat dari susunan batu bata yang dipasang secara melintang dan yang diikat dengan adukan pasangan ((1 bagian portland semen : 4 bagian pasir). Konstruksi rolag tidak memenuhi syarat untuk membagi beban.
  3. Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang. Konstruksi sloof ini dapat digunakan di atas pondasi batu kali apabila pondasi tersebut dimaksudkan untuk bangunan tidak bertingkat dengan perlengkapan kolom praktis pada jarak dinding kurang lebih 3 m. Ukuran lebar / tinggi sloof beton bertulang adalah >15 / 20 cm. Konstruksi sloof dari beton bertulang juga dapat dimanfaatkan sebagai balok pengikat pada pondasi tiang

Salam Kenal Dari Saya

Salam Enginer, Salam kenal dari saya, Nama  saya Ari kurniawan, Lahir di Kuningan, 05 Oktober 1995, Menulis Artikel . . . mungkin ini hobby baru bagi saya. Minimnya pengetahuan yang  saya miliki menggiring saya menuju hobby baru  ini, Bermula dari membaca. banyak pengetahuan yang saya dapatkan, menapatkan ide-ide dan hal baru mengenai pengetahuan yang telah saya dapatkan dari membaca, dan kini saya mulai belajar membuat sebuah tulisan mengenai apa yang telah saya ketahui melalui blog. Planning awal saya setelah lulus SMK yaitu meneruskan study ke perguruan tinggi, tapi inilah hidup, tidak semua yang kita jalankan sesuai dengan apa yang kita pikirkan, tetapi saya bersyukur kepada Allah S.W.T karena saya di beri kesempatan kerja di bidang yang sesuai dengan keahlian yang saya miliki, sehingga banyak memberikan ilmu baru. selain mendapatkan penghasilan (hehe),. Di sini saya mengetahui apa sih Tie Beam itu ?, Pekerjaan Retaining Wall, Upper Structure dan sebagainya, dan jujur hal-hal itu belum saya ketahui saat saya beranjak di SMK, selain itu banyak pengalaman yang saya dapatkan disini mulai dari bagaimana mengurusi izin pembangunan, mengaplikasikan teori yang dimiliki dengan metode kerja di lapangan dan mengetahui sulitnya mengelola sebuah proyek.
keinginan saya untuk melanjutkan study terrealisasikan (Alhamdulillah hehe), Semoga ini langkah awal saya untuk mewujudkan mimpi saya berikutnya, dengan PENDIDIKAN saya bisa mengetahui teori yang benar dan bisa saya terapkan di lapangan, dengan PENGALAMAN KERJA saya bisa mengetahui hal-hal yang tidak saya dapatkan di pendidikan, dan dengan menulis artikel saya bisa membagikan ilmu yang saya miliki :D, Salam SUKSES . . .
wassalamualaikum. Wr. Wb.