Pages

Jumat, 21 Februari 2014

Pembagian Struktur Bangunan



Pembagian Struktur Bangunan
Secara garis besar struktur bangunan dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
       

1. Struktur atas (upper structure), adalah bagian struktur yang berkaitan langsung dengan fungsi bangunan (berhubungan langsung dengan ruang aktifitas pengguna). sehingga dapat di simpulkan bahwa pekerjaan upperstructure lebih menekankan pada sistem dan siklus tugas yang tipikal dan dilakukan pada suatu ketinggian dan bisa diartikan sebagai perkrjaan struktur yang dapat terlihat., sedangkan
 

2. Struktur bawah (sub structure), adalah bagian struktur yang berfungsi mendukung / menyangga struktur atas dan menghubungkan antara keseluruhan bangunan dengan tapak. Biasanya pekerjaan substructure, dimulai dengan pile cap, tie beam atau pengikat  pile cap dan pondasi pelat stempat, retainingwall (dinding penahan tanah) kemudian pelat lantai.




Berdasarkan bahan penyusun strukturnya :
1. Struktur beton bertulang
2. Struktur baja
3. Struktur kayu
4. Struktur gabungan
Berdasarkan jumlah lantai, bangunan gedung dibedakan menjadi :
1. Bangunan tidak bertingkat (satu lantai/single story)
2. Bangunan bertingkat (banyak lantai/multy story)
Bagian-bagian bangunan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1.  Elemen Struktural, adalah bagian bangunan yang menjadikan struktur tetap kokoh dan stabil dalam mendukung beban. Terganggunya fungsi salah satu elemen dapat mempengaruhi perilaku struktur secara keseluruhan. Termasuk elemen struktural adalah kolom, balok, pondasi, rangka atap dan dinding geser.
2.  Elemen non struktural, adalah bagian bangunan yang tidak terkait secara langsung dengan kekuatan struktur bangunan dan menjadi beban bagi elemen struktural. Biasanya elemen non struktural mengalami kerusakan yang lebih awal dan mengalami perbaikan/pengantian. Termasuk elemen non struktural adalah lantai, dinding, penutup atap, dan tangga.
Terkadang suatu elemen bisa termasuk struktural atau non struktural tergantung dalam perencanaan struktur bangunannya. Contohnya adalah lantai atau kolom praktis.


Pembebanan pada bangunan
Beban-beban yang harus diperhitungkan dalam suatu struktur bangunan gedung adalah
1.  Beban mati (berat bagian-bagian bangunan). Beban ini otomatis ada dalam setiap struktur dan arahnya sesuai dengan gravitasi. Keberadaan beban ini adalah tetap selama bangunan tersebut ada.
2.  Beban hidup. Beban ini muncul karena pemanfaatan struktur bangunan susai dengan fungsinya. contoh beban hidup adalah beban orang, mesin-mesin dan barang lainnya.
3.  Beban sementara. Disebut beban sementara karena keberadaanya tidak menerus dan tidak dapat diprediksi waktu kehadirannya. Termasuk beban sementara adalah beban angin dan beban gempa.

Beban-beban yang harus didukung oleh struktur bangunan memiliki arah yang bervariasi.
1.  Arah gravitasi. Beban mati dan beban hidup biasanya akan memiliki arah sesuai dengan gravitasi.
2.  Arah menyudut. Beban dengan arah yang menyudut biasanya ditimbulkan oleh beban angin pada rangka atap.
3.  Arah horisontal. Beban angin dapat juga mempunyai arah horisontal yaitu mengenai bagian dinding bangunan. Selain gaya angin, gaya gempa juga membebani struktur bangunan dalam arah horisontal.

Beban angin dan beban hidup di atap didukung oleh struktur rangka atap. Beban dari struktur rangka atap diterima oleh struktur rangka bangunan. Beban dari lantai diterima oleh plat lantai, diteruskan oleh balok-balok dan kemudian dilimpahkan kepada struktur rangka dengan sistem struktur tertentu.
Dengan mekanisme tertentu pula beban dari rangka struktur atas diteruskan ke sub structure / pondasi. Beban pondasi dipikul oleh tanah tempat bangunan berdiri. Tanah harus cukup kuat memikul beban, yaitu tegangan ijin tanah yang ada tidak sampai terlampaui karena adanya beban dari pondasi.

3 komentar: